A. KARYA SENI RUPA PADA ZAMAN BATU
1.) Karya Seni Bangunan
Dolmen
Bangunan
yang paling tua diketemukan pada zaman batu menengah (Mesolitikum) berupa
gua-gua yang terdapat di daerah pantai seperti di pantai-pantai Sulawesi
Selatan. Peninggalan yang berupa bukit kerang diketemukan di daerah Sumatera
selatan, berdasarkan bukti-bukti berupa sisa-sisa sampah maka dapat dipastikan
pada zaman batu menengah sudah didirikan rumah panggung. Pada zaman Neolitikum
kebudayaan masyarakatnya mulai berkembang dengan dibuatnya rumah dari kayu dan bambu
yang sampai sekarang masih tersisa di beberapa daerah di wilayah Indonesia. Selain bangunan dari bahan kayu
dan bambu, pada zaman batu besar dikenal pula bangunan yang terbuat dari batu untuk keperluan
keagamaan dan kepercayaan, seperti
:
- Dolmen (bangunan makam)
- Punden (bangunan berundak)
- Menhir (bangunan tugu)
- Dalam bentuk perabot seperti : meja batu, kursi batu, tahta batu, dsb.
2.) Karya Seni Lukis
Karya
seni lukis yang paling tua diketemukan pada zaman batu menengah, yaitu berupa
lukisan pada dinding gua seperti: lukisan binatang buruan yang terdapat di
dinding gua Leang-Leang di Sulawesi Selatan. Lukisan ini dikerjakan dengan cara
menoreh dinding gua dengan penggambaran binatang yang realistic dibubuhi dengan
warna merah, putih, hitam dan coklat yang dibuat dari bahan pewarna
alam.Sedangkan lukisan lambang nenek moyang yang berbentuk setengah binatang
dan setengah manusia dan juga lukisan lukisan cap-cap tangan terdapat di dinding
gua di Irian Jaya, lukisan
ini dikerjakan dengan teknik semprotan warna (aerograph). Lukisan-lukisan pada
zaman batu menengah tidak dibuat sebagai hiasan semata melainkan mengandung
tujuan tertentu dan dianggap memiliki kekuatan magis. Lukisan yang berupa
pahatan serta hiasan yang terdapat pada bagian-bagian bangunan adat dan pada
benda-benda kerajinan mulai dibuat pada zaman Neolitikum dan megalitikum.
Lukisan pada zaman Neolitikum bersifat ornamentik yang statis dengan
motif-motif perlambangan dan geometris, sedangkan pada zaman megalitikum bersifat
ornamentik yang lebih dinamis.
3.) Karya Seni Patung
Gowawambea, peninggalan budaya Megalitikum
Karya
seni patung Indonesia pada zaman pra-sejarah mulai dikenal pada zaman
Neolitikum berupa patung-patung nenek moyang dan patung penolak bala. Gaya
patungnya disesuaikan dengan bahan baku yang digunakan, yaitu batu, kayu serta
bahan lainnya, selain itu patungnya juga banyak dipengaruhi seni ornamentik.
Hasil-hasil peninggalan di Jawa Barat
menunjukan bahwa patung-patung memiliki ukuran besar dengan gaya statis,
frontal dan bersifat monumentalis. Sedangkan yang ditemukan di daerah Pasemah
(Sumatera Selatan) gayanya lebih dinamis dan fiktural. Di daerah lain seperti
di daerah Nias, Toraja dan Dayak pada zaman Megalitikum sampai saat ini masih
ditemukan peninggalan karya patung. Contoh seni patung hasil peninggalan zaman
batu, seperti Arca Batu Gajah yaitu batu besar yang dihiasi seseorang yang
sedang menunggang binatang buruan, contoh lain yaitu Arca batu yang menampakan
seseorang laki-laki menegendarai seekor lembu.
B. KARYA SENI RUPA PADA ZAMAN LOGAM
Pada zaman logam, peralatan yang dibuat dan digunakan berasal dari benda
logam. Peninggalan zaman logam berupa benda-benda kerajinan dari perunggu,
sepertiganderang, kapak, bejana, patung, dan perhiasan. Karya seni tersebut dibuat
dengan teknik cor (cetak), yang dikenal dengan teknik bivalve (tuang berulang)
dan teknik a cire perdue (tuang sekali pakai).
Nekara - Moko
|
Sejarah Senirupa Indonesia Zaman Prasejarah dibagi berdasarkan
perkembangan kebudayaan manusia, maka pada Zaman prasejarah meliputi empat masa
antara lain :
- Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, serta alat yang digunakan dibuat dari batu.
- Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, serta alat yang digunakan dibuat dari batu yang sudah dibentuk
- Masa bercocok tanam, dan alat-alat yang digunakan sudah lebih halus dan bagus.
- Masa Perundagian (perindustrian), alat-alat dipergunakan selain dibuat dari batu juga dari logam.
Kapak Corong
Nekara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar